Pengalihan Ke Konten Lain
Beberapa teman terlihat punya harga diri, dimana mereka bisa pergi
dan datang di dua sisi yang berbeda, di dua masa yang rentan dengan
nostalgia, tapi pergerakan mereka berhasil dengan akreditasi yang
memuaskan. Saya? bisa! Tapi tidak untuk semua. Ada beberapa hal dimana
mungkin saya bisa di anggap tak punya harga diri pada posisi tersebut.
Bodoh? mungkin.
Selalu suka untuk tampak baik-baik saja di
depan dia dan mereka yang saya sayangi, seolah lupa dengan masalah kalau
besok asteroid menabrak bumi, atau algojo mars akan datang
menghancurkan bumi. Cemen? bisa jadi.
Nostalgia tak bisa
dihindarkan! Beberapa orang akan lemah dengan kenangannya, termasuk saya
untuk beberapa hal. Untuk seseorang yang berada pada IQ yang tak
terlalu buruk, sekelebat tertuju dalam kadang ke ingatan yang
menyenangkan di masa lalu, yang jika sekarang hanya berupa dokumentasi
beberapa percakapan yang entah mungkin bisa saja disebut sebagai sejarah
untuk saya. Untuknya? Saya tak paham pasti.
Menjiwai dari awal
itu bukan sesuatu yang berlebihan, mungkin akan tidak baik kalau
melebihi kadarnya. Yap! Tampaknya saya memang sudah berlebihan di awal.
Prosesnya terlalu istimewa, se-nonmainstream munculnya Slowdive di
keramaian Maroon V. Pengaruhnya terlalu kuat! Perumapamaannya mungkin
seperti sosok Andri LEMES yang bukan orang besar tapi bisa memberikan
pengaruh kuat bagi mereka yang kenal rumahsakit. Menyesal? Tidak kok.
Sesuatu
yang dibutuhkan tak berbanding lurus dengan yang diinginkan, tetapi
akan selalu berkorelasi dengan waktu yang tepat. Elora bertutur “Tak ada lagi yang ku inginkan, Lebih dari yang kau berikan” itu hanyalah bentuk kepasrahan, tapi tetap tak bisa menutupi kalau saya adalah orang yang berkebutuhan.
Mesin
waktu memang tak pernah ada, setidaknya dalam kehidupan ke-2 berganti
peran akan jadi resolusi yang cerdas dibanding menuntut kesempatan ke-2.
Tidak mungkin untuk pura-pura tak kenal lalu berkenalan lagi
saat ini. Kesempatan ke-2 memang tak pernah ada, tapi bagaikan beberapa
album lama yang di reissue akan menjadi deluxe edition. Yap! Saya ingin
berjuang seperti dulu dalam kapasitas seperti itu, dalam kapasitas
waktu dan jarak yang lebih rasional.
Setelah Surat An-Nisa
dibaca, aku tak yakin ingin menjalin ini. Astaghfirullaah, maaf sudah
melebihi cinta-Mu. Tapi ini nikmat-Mu, hanya mencoba mensyukuri.
“Sangat
memahami bagaimana Ibuku”. Bismillaah, akan selalu baik dan akan
berusaha tampak baik dalam apapun dan sebagai apapun. Insyaa Allah bukan
pura-pura baik karena hanya ada keininginan semata. Kalau bisa yak
sebisa-bisa. “Pengaruhnya terlalu kuat” Saya ucap lagi.
Seorang teman berkata, “Itu tak salah, wajar!”
0 komentar: