AMBISI (1973)
Film ini menceritakan tentang Bing (Bing Slamet) yang kesehariannya bekerja di Undur Undur Broadcasting Service, sebuah radio dimana tempat ia siaran bersama Ben (Benyamin S).
Awal film ini adalah adegan dimana Bing sedang menyiapkan kopi sebelum berangkat bekerja, sementara istrinya yang entah siapa dan diperankan siapa saya tak tahu masih tertidur. Dan saat itu Bing membangunkannya untuk minum bersama kopi yang dibuatnya. Waktu itu Bing yang berpakaian rapih berkemeja hendak berangkat ngantor, tetapi dia tidak memakai celana, hanya memakai celana dalam saja.
Bing Slamet
Ketika berangkat menaiki bis, diperjalanan dia bertemu dengan orang yang berisik memutar kaset musik funk yang saya duga itu lagunya James Brown, tetapi karena Bing Merasa terganggu dengan suara musik keras tersebut, seketika dia menghampiri orang itu dan menegurnya. Walau demikian orang tersebut tetap memutar lagu tersebut dan malahan terkesan tak terima ditegur Bing. Bing lalu menyararankan untuk memutar lagu Indonesia kepada orang tersebut, orang itupun menuruti Bing dan mengeluarkan kaset lain dari tas kecilnya yang entah lagu apa. Dan pada saat itu juga ada perempuan yang duduk disebelah Bing yang bernama Anna (Anna Manthovani) mengajak ngobrol Bing tentang musik. Tetapi percakapan tersebut berakhir ketika Bing turun di depan kantornya.
Bing siaran pagi dalam acara “Tangga Nada Pop Nasional” menggantikan Benyamin S yang mendapat jatah siaran malam. Dengan gaya bicara yang menirukan bule khas saat siaran, satu persatu lagu Indonesia dia siarkan ke pendengar setianya. Seingat dan setahu saya ada lagu Bis Sekolah, Di Dalam Bui (Koes Ploes) dan Cemara (Trio Bimbo & Iin) yang diputar Bing, video dari lagu-lagu tersebut juga diputar. Oh iya, film ini juga menampilkan Koes Ploes, Trio Bimbo & Iin dan juga God Bless sebagai cameonya. Khusus untuk God Bless, formasi mereka di film ini masih line-up pertama, dimana posisi drum masih di duduki Alm.Fuad Hasan dan gitar masih Ludwig Lemans (Teman satu group band Ahmad Albar di Belanda “Clover Clif”).
Singkatnya film ini bercerita tentang peran Bing sebagai seorang penyiar yang menjadi tumpuan orang orang yang ingin menjadi penyanyi lewat radio yang dia siarkan. Anna, perempuan muda yang bertemu dengannya di bis itulah yang ingin menjadi seorang penyanyi. Dia rela meninggalkan pekerjaannya dikantor hanya karena yakin bisa jadi penyanyi karena memiliki bakat dari sang ayah yang dulunya seorang pemain musik.
Anna Manthovani
Lalu Anna meminta perolongan Bing agar bisa jadi seorang penyanyi, ketika keduanya dalam satu ruangan, Anna yang saat itu mencoba meyakinkan Bing secara tak sadar bergumam seolah bernyanyi dengan merdu, Bing yang mendengar suara Anna hanya tersenyum kecil seolah yakin Anna bisa jadi seorang penyanyi. Lalu dikenalkanlah Anna pada John, teman Bing yang bekerja di label rekaman, untuk mencoba mendengarkan suara Anna. Karena Jhon tak yakin akhirnya suara Anna gagal mendapatkan kesempatan untuk diperdengarkan.
Ketika hendak pulang, mereka bertemu dengan salah satu penyayi yang kala itu lagunya sering diputar di radio Bing, Deddy Damhudi. Lalu ada satu adegan seperti yang sering ada di film Bollywood, dimana Anna dan Deddy bernyanyi bersama. Ana juga sempat dikenalkan Deddy ke Sam Bimbo yang kala itu sedang mencipta lagu. Gila! Bimbo di film ini masih terlihat tidak jauh berbeda dengan Bee Gees.
Karena tak mendapat kesematan dari John, lalu Bing inisiatif merekam suara Anna dengan peralatan alat rekam di studio siarannya. Tak disangka setelah lagu itu diputar, pendengar radio Bing semuanya terus meminta lagu tersebut diputar. Anna semakin populer, hubungan Bing dan Annapun semakin dekat. Istri Bing yang termakan gosip tetangganya, seolah mencurigai Bing serong dibelakangnya. Di sisi lain, Deddy Damhudi yang tak terima dengan popularitas lagu Anna, akhirnya protes terhadap Bing. Dia merasa di diskrimasi Bing karena lebih sering memutar lagu Anna.
Ada satu karakter di film ini yang cukup lucu, namanya Tuti entah diperankan siapa, yang jelas dia juga ambisius untuk menjadi seorang penyanyi, dia tak sadar kalau suaranya itu mengganggu dan jelek sekali. Dia selalu meyakinkan orang, termasuk Bing kalo suaranya itu lebih bagus dari Anna dan mampu bernyanyi mencapai 5 oktaf. Sebagai buktinya dia selalu bernyanyi “Yulele Haaa, Yulele Haaa” secara berulang ulang. Tuti juga sama, dia merasa di diskriminasi Bing yang tak kunjung memutarkan kaset yang berisi rekaman suaranya, padahal sudah lama dia kasihkan ke Bing untuk diputar.
Bing & Ben
Benyamin S? Ditengah populartias Anna, semua pendengar radio UUBS mengirimkan surat kepada Anna, tetapi ada satu surat dari Juleha anak Tanah Abang untuk Ben, dia senang kegirangan karena mendapatkan satu surat.
Tampaknya Bing memang jatuh cinta terhadap Anna, tapi ternyata bayangannya tak sesuai harapannya. Di akhir film ini terkuaklah bahwa Anna ternyata telah memiliki pacar yang saat itu pacarnya diperankan oleh Pong Hardjatmo. Anna meninggalkan Bing, dan Bing kembali mesra dengan istrinya.
- Kepedulian Bing yang lebih menghargai Musik Indonesia, setidaknya semangat itulah yang harus kita teladani.
- Ekspektasi kita membantu orang tak selamanya tertebus dengan harapan apa yang ingin kita dapat dari orang tersebut.
0 komentar: